Berbagai Teknik Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja

Di balik setiap pertanyaan yang diajukan saat wawancara kerja sebenarnya ada kekhawatiran dari pihak pewawancara. Pelajari kekhawatiran-kekhawatiran itu serta cara praktis untuk menepisnya dalam buku:

Strategi Menghadapi Wawancara Kerja.


Penulis: Riana Puspasari
Halaman: 60 A4
Format: Ebook [PDF]

Klik di sini untuk lihat Daftar Pertanyaan & Jawaban Wawancara Kerja

Setelah membaca buku ini, Anda akan tahu teknik-teknik menjawab berbagai jenis pertanyaan: kapan harus menunjukkan fakta, kapan harus diam, menggunakan humor atau teknik lainnya. Dan... yang paling penting, Anda mendapat 50 jawaban dari pertanyaan yang sering keluar dalam wawancara kerja yang disusun secara bilingual dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.


    Harga Ebook: Rp. 20.000,-

    Setiap pembelian ebook ini akan mendapat template surat pasca interview untuk menyatakan terimakasih atas kesempatan wawancara kerja, mengingatkan kembali potensi yang dapat diberikan kepada perusahaan dan memberi informasi tambahan yang belum disampaikan saat wawancara kerja baik itu tentang kemampuan Anda atau tentang solusi mengatasi kesulitan atau tantangan yang dihadapi perusahaan.

    Segera dapatkan ebook ini untuk mempersiapkan wawancara kerja Anda, atau sebagai hadiah bagi sahabat dan kerabat Anda, silakan isi formulir di bawah ini atau hubungi kami.

    4 Kekhawatiran Pewawancara Kerja


    Sebelum menjawab pertanyaan wawancara kerja, ada hal lain yang perlu Anda ketahui terlebih dulu, yaitu tentang wawancara kerja. Jika memahami ini, Anda akan mengerti bahwa di balik setiap pertanyaan wawancara kerja, sebenarnya ada hal yang dicemaskan atau dikhawatikan oleh pewawancara. Dengan mengetahui kekhawatiran itu, Anda bisa menentukan cara yang tepat untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut. Pada intinya, ada empat hal yang menjadi kekhawatiran pewawancara yang akan dibahas di bawah ini.


    Kecemasan/Kekhawatiran #1:
    Apakah Anda Mampu & Mau Mengerjakan Pekerjaan ini?

    • Apakah Anda memiliki keterampilan/skill yang dibutuhkan untuk berkontribusi guna mencapai tujuan perusahaan/organisasi dalam jangka waktu tertentu? 
    • Apakah ada bukti bahwa Anda bisa mengerjakan perkerjaan ini di tempat kerja terdahulu? Jika ya, seberapa besar keberhasilan Anda, dan masalah apa yang pernah Anda hadapi? Apakah masalah tersebut membuat Anda lebih berkembang atau justru menghambat Anda? 
    • Jika Anda belum pernah melakukan pekerjaan ini, apakah ada bukti yang meyakinkan bahwa Anda benar-benar memiliki keterampilan/skill yang dibutuhkan agar berhasil mengerjakan pekerjaan ini? 
    • Apakah Anda akan mencurahkan seluruh perhatian Anda pada perusahaan/organisasi? Apakah Anda seorang yang loyal, pekerja keras, atau seorang yang bekerja sesuai mood, sering absen dan terlambat masuk kantor? 
    • Apakah ada kemungkinan Anda akan meninggalkan perusahaan sebelum memberi kontribusi bagi perusahaan/organisasi yang telah mengivestasikan waktu dan dana dalam proses rekrutmen atau training? 

    Cara menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas adalah dengan memberikan informasi yang lengkap dan konkrit, antara lain:
    • Jawablah dengan memberikan informasi-informasi yang positif. 
    • Jawablah dengan menggunakan fakta dan angka-angka. 
    • Jawablah dengan memberi contoh kemampuan/skill Anda. 
    • Jawablah dengan menggunakan angka-angka statistik. 
    • Jawablah dengan cara mendiskusikan pengalaman-pengalaman Anda. 
    • Jawablah dengan menguraikan kemampuan Anda, dimulai dari yang paling Anda kuasai. 
    • Jawablah dengan memberi informasi yang mendetail tentang keberhasilan/ prestasi Anda. 
    • Jawablah dengan menguraikan semua tugas-tugas yang bisa/pernah Anda kerjakan. 
    • Jawablah dengan menunjukkan wawasan/pengetahuan Anda. 

    Kecemasan/Kekhawatiran #2:
    Siapakah Anda? Bagaimana Karakter Anda?

    • Apa yang membuat Anda marah? 
    • Apakah Anda kreatif? 
    • Apakah Anda seorang pemimpin? 
    • Apa hobi/minat Anda? 
    • Apakah Anda suka membaca? 
    • Apa yang membuat Anda unik? 

    Cara menjawab pertanyaan-pertanyaan semcam ini adalah dengan menyediakan informasi yang positif dan jujur tentang diri Anda, antara lain:
    • Jawablah dengan memberi contoh-contoh. 
    • Jawablah dengan menguraikan kegiatan-kegiatan dan minat Anda. 
    • Jawablah dengan menyebutkan prestasi-prestasi yang pernah Anda raih. 
    • Jawablah pertanyaan yang mengarah pada informasi negatif dengan cepat dan arahkan ke topik pembicaraan lain. 

    Kecemasan/Kekhawatiran #3:
    Apakah Anda Bisa Bergaul dengan Staff Lain?

    • Apakah Anda bisa menyesuaikan diri dan bisa bekerja dalam tim? Adakah bukti yang meyakinkan? 
    • Apakah Anda akan bisa memberi pengaruh positif terhadap sesama rekan kerja, atau akan malah menimbulkan friksi, menyurutkan motivasi kerja, atau membicarakan hal-hal negatif tentang perusahaan? 
    • Apakah Anda bisa menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yakni dalam hal tingkah laku, nilai-nilai, kepribadian? 
    • Bagaimanakah pendapat Anda tentang atasan Anda yang dulu/sekarang? 

    Cara menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan menceritakan tentang perbuatan, sikap atau tindakan Anda di tempat kerja terdahulu [bagi yang sudah bekerja] atau semasa Anda menempuh pendidikan [bagi yang belum memiliki pengalaman kerja, antara lain:

    • Jawablah dengan memberikan contoh-contoh 
    • Jawablah dengan menunjukkan cara-cara yang Anda pakai ketika berinteraksi dengan orang lain. 
    • Jawablah dengan mengutarakan komentar-komentar positif orang lain terhadap diri Anda. 
    • Jawablah dengan menceritakan orang lain dalam sisi positifnya. 
    • Jawablah dengan menguraikan keterampilan Anda dalam berhubungan dengan orang lain. 
    • Jawablah dengan memberikan strategi menghadapi persoalan. 

    Kecemasan/Kekhawatiran #4:
    Apakah Perusahaan Ini Mampu Membayar Anda?
    • Apakah skala gaji untuk pekerjaan ini sesuai dengan jumlah gaji Anda sebelumnya? 
    • Apakah jumlah gaji yang Anda inginkan sesuai dengan yang telah ditetapkan perusahaan? 
    • Apakah Anda bersedia menurunkan jumlah gaji yang Anda inginkan? 

    Cara yang dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini adalah dengan menunda pembicaraan mengenai gaji sampai tahap akhir interview saat kedua belah pihak, pelamar kerja dan pewawancara, telah mendapat informasi yang cukup tentang hal-hal yang ingin diketahui. Bagi pelamar kerja, setelah mendapat informasi yang jelas mengenai perusahaan dan tugas-tugas yang dituntut darinya, maka ia harus menunjukkan kemampuannya untuk memberi kontribusi bagi perusahaan/organisasi. Beberapa strategi yang dapat dipakai:
    • Jawablah dengan menunda pembicaraan untuk tahap selanjutnya (jika interview masih pada tahap awal). 
    • Jawablah dengan mengarahkan pembicaraan pada topik lain. 
    • Jawablah dengan cara mengarahkan pewawancara untuk menyebutkan jumlah gaji. 
    • Jawablah dengan menggunakan skala gaji. 
    • Jawablah dengan mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi. 
    • Jawablah dengan menunjukkan keberhasilan/prestasi kerja Anda di masa lalu.

    7 Cara Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja


    Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menjawab pertanyaan wawancara kerja. Masing-masing cara akan menyampaikan informasi atau memberi suatu kesan tentang diri Anda, termasuk jika Anda diam. Cara-cara tertentu bisa jadi lebih efektif untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu atau dalam situasi tertentu. Karena itu, saat mendapat pertanyaan, pikirkan cara manakah yang terbaik untuk menjawab pertanyaan itu. Setelah menentukan, kemudian jawablah pertanyaan tersebut. Berikut ini adalah tujuh cara yang biasa dipakai dalam menjawab pertanyaan interview.





    Cara #1: 
    Memberi Informasi

    Jika pertanyaan yang diajukan mudah dan meminta Anda memberi informasi tertentu, maka jawablah pertanyaan itu dengan memberi infomasi yang dibutuhkan secara singkat. Pewawancara yang handal pasti menginginkan Anda yang lebih banyak berbicara, sebab semakin banyak Anda bicara, mereka mendapat banyak informasi tentang diri Anda. Karena itu, sebaiknya Anda berlatih menjawab pertanyaan supaya dalam interview Anda tidak bicara kesana-kemari atau tampak tidak siap.

    Sebagai contoh, jika Anda ditanya: “Apa yang bisa Anda berikan kepada kami?”, Anda bisa menjawabnya dengan menguraikan tiga tugas yang mampu Anda lakukan yang dituntut dari pekerjaan yang sedang Anda lamar.

    Cara #2: 
    Mengubah Bentuk Pertanyaan atau Ajukan Pertanyaan Lain

    Beberapa pertanyaan tidak meminta Anda untuk memberi jawaban cepat. Mungkin Anda memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk memikirkan jawaban yang paling baik dan tepat. Selain itu, kadangkala pewawancara sengaja mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang bersayap. Tujuannya untuk melihat cara Anda merespon pertanyaan tersebut. Jika ini yang terjadi, terlebih dulu mintalah informasi yang lebih mendetail atau spesifik agar Anda bisa memberikan jawaban yang baik. Karena itu, untuk kasus seperti ini sebaiknya Anda ajukan pertanyaan, “Bisakah Anda lebih spesifik?”, atau “Bagian mana yang Anda ingin ketahui secara spesifik, prestasi profesional atau personal?”

    Misalnya saja Anda mendapat pertanyaan: “Apakah Anda orang yang loyal?”, Anda bisa menjawabnya dengan pertanyaan lain, “Bisakah Anda lebih spesifik?”. Dengan mengubah bentuk pertanyaan atau mengajukan pertanyaan lain, Anda bisa mengetahui informasi apa yang sebenarnya diinginkan pewawancara dari jawaban Anda.

    Cara #3: 
    Jawablah dengan Hati-hati atau Hindari Menjawab Pertanyaan

    Ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya tidak Anda jawab, karena itu sebisa mungkin Anda hindari memberi jawaban. Jika Anda harus memberi jawaban, hati-hatilah dengan kata-kata Anda.

    Beberapa pertanyaan sulit bisa jadi berisiko jika dijawab terlalu cepat. Apabila menghadapi pertanyaan jenis ini, usahakan menghindari menjawab dengan cara menggunakan humor, atau bahkan diam saja, kemudian memberi usul untuk membahas topik yang sulit tersebut setelah selesai membicarakan topik-topik lain.

    Contohnya, jika Anda ditanya: “Berapa gaji yang Anda inginkan?”. Anda bisa memberi jawaban, “Jalur karir adalah penting bagi saya, dan keputusan untuk memilih sebuah jalur karir tidak semata-mata ditentukan oleh pertimbangan keuangan. Karena itu, jika diijinkan saya akan menjawab pertanyaan ini setelah kita membicarakan soal kualifikasi saya.”

    Cara #4: 
    Yakinkan Pewawancara

    Untuk pertanyaan tertentu, Andalah yang harus dengan sendirinya mengungkapkan tentang prestasi atau keberhasilan diri Anda. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan pewawancara terhadap kualifikasi Anda. Jelaskanlah satu-dua prestasi yang pernah Anda raih dengan menggunakan fakta-fakta dan angka-angka sebagai bukti atas kemampuan Anda.

    Andai kata Anda mendapat pertanyaan: “Apakah Anda mampu mengerjakan pekerjaan ini?” Anda bisa menjawab, “Kualifikasi utama saya untuk pekerjaan ini adalah … “ (sebutkan tiga kemampuan yang paling Anda kuasai).

    Cara #5: 
    Humor

    Beberapa pertanyaan bisa dijawab dengan humor, terutama jika jawaban yang rasional tidak akan mampu menghilangkan kecemasan pewawancara. Jika dalam keadaan seperti ini, tunjukkanlah bahwa pertanyaan yang diajukan [dan kecemasan yang terkandung di dalamnya] tidak menjadi masalah bagi Anda, dengan demikian juga tidak menjadi masalah bagi pewawancara dan perusahaan]. 

    Meski penggunaan humor dalam interview sebenarnya cukup riskan, dan juga tidak mudah untuk mengaplikasikannya secara tepat, namun humor bisa menjadi alat yang tepat untuk mengatasi pertanyaan sulit. Yang harus diingat adalah, jangan menggunakan humor jika hubungan Anda dengan pewawancara masih sangat formal dan kaku. Jika hubungan sudah mulai mencair Anda boleh menggunakan humor sedikit-sedikit dan dengan kehati-hatian. Penggunaan humor yang tepat bisa membuat pewawancara terkesan pada Anda. Contohnya, jika Anda diberi pertanyaan, “Apakah Anda ingin duduk di kursi saya suatu hari nanti?” Anda bisa memberi jawaban, “Ya, jika Anda mendapatkan kursi yang lebih nyaman!”


    Cara #6: 
    Bahasa Tubuh [Body Language]

    Jika Anda diberi pertanyaan, pastikan jawaban verbal dan non-verbal Anda tidak bertentangan. Jangan sampai jawaban non-verbal Anda yaitu dalam bentuk bahasa tubuh [body language] tidak sesuai dengan jawaban lisan Anda. Bahasa tubuh Anda biasanya muncul tanpa disengaja atau disadari. Contohnya, ada orang-orang yang ketika mendapat pertanyaan yang sulit atau memalukan, secara tidak sadar jadi terbatuk, muka memerah, memandang ke lantai, memainkan jari tangannya dan gerakan lainnya.

    Para pewawancara sangat pandai melihat perubahan bahasa tubuh Anda, tanpa memberi tanda pada Anda bahwa mereka mengetahuinya. Untuk itu, agar lancar menghadapi berbagai pertanyaan, sebaiknya Anda berlatih. Mintalah bantuan teman atau saudara Anda untuk memberi pertanyaan yang sulit dan memalukan, dan suruh mereka mengamati bahasa tubuh Anda. Selain bantuan teman atau saudara, Anda juga bisa berlatih di depan cermin.

    Sebagai contoh, jika Anda ditanya: “Apakah Anda bersedia menurunkan jumlah gaji dari yang Anda harapkan?” Anda bisa menjawab, “Berapa penurunannya?” dengan bahasa tubuh yang tenang tanpa menunjukkan emosi, meski hal ini mengecewakan Anda.


    Cara #7: 
    Senyum, Rileks dan Tampak Gembira

    Cara terbaik untuk menjawab sebagian pertanyaan adalah dengan sikap santai – tersenyum, rileks, dan tampak gembira. Sebagaimana kata orang, senyum dapat mengalahkan segala hal. Lebih efektif lagi jika Anda melakukannya sambil melihat mata pewawancara.

    Yang paling penting adalah bagaimana Anda terlihat dari luar, dan bukan yang Anda rasakan di dalam hati [meskipun Anda sebenarnya sedang takut atau cemas]. Seperti halnya dengan bahasa tubuh, Anda dapat menguasai sikap ini dengan banyak berlatih.

    Jika Anda mendapat pertanyaan: “Bagaimana penilaian Anda atas cara saya mewawancai Anda?” Anda bisa menjawabnya dengan menunggu sesaat sambil tersenyum, kemudian berkata, “Saya suka cara seperti ini.”

    Tolong Ceritakan Tentang Diri Anda


    Tell me about yourself...
    Pertanyaan ini merupakan salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan pada awal wawancara kerja atau job interview. Sebaiknya jawaban untuk pertanyaan ini tidak lebih dari dua menit. Sebab jika lebih dari dua menit, biasanya orang yang menginterview mulai bosan atau perhatiannya mulai berpindah dari Anda. Karena pertanyaan ini sering sekali keluar, sebaiknya Anda tulis jawabannya di kertas agar lebih mudah mengingatnya. Di bawah ini ada beberapa contoh jawaban dari situasi pelamar kerja yang berbeda.


    Jika Anda akan masuk kembali ke bursa kerja, setelah tidak kerja beberapa lama. Jawaban yang bisa Anda berikan:
    • Saya memiliki pengalaman baik dalam sektor non-profit maupun bisnis, terutama yang bersifat mengimplementasikan proyek. Meski beberapa tahun ini saya menjadi pegawai tidak tetap, karena ada urusan personal yang harus saya tangani, namun selama itu saya sering terlibat dalam proyek-proyek berbasis komunitas. Pengalaman di sektor non-profit ini telah meningkatkan skill bisnis saya, dan pasti menjadikan saya karyawan yang lebih efektif.
    • I have experiences in both the non-profit and business sectors, primarily on project implementation While away from salaried positions the past few years to give attention to personal matters, I have frequently been involved in community-based projects that enhanced my business skills and will make me more effective as an employee in the business sector.

    Jika Anda ingin pindah kerja – karir tidak berubah, dan bukan dalam rangka masuk kembali ke bursa kerja, jawaban yang bisa Anda berikan:

    • Setelah bekerja di ... [sebutkan nama perusahaan/organisasi] sebagai …. [sebutkan posisi] dan terus menaiki tangga karir di sana, saya menerima tawaran kerja dari ... [sebutkan nama perusahaan/organisasi] untuk bekerja di divisi ... [sebutkan divisinya]. Sekarang saya ingin bekerja di tempat Anda karena mereka telah memutuskan untuk pindah dari [sebutkan nama kota].
    • After starting a career with ... [sebutkan nama perusahaan/organisasi] as a ... [sebutkan posisi] and rising up the career ladder there, I accepted an offer from ... [sebutkan nama perusahaan/organisasi] to work in their ... division [sebutkan divisinya]. I am now looking for a position with you because of their decision to leave [sebutkan nama kota].

    Jika Anda ingin perubahan karir, jawaban yang bisa Anda berikan:

    • Setelah lulus dari Universitas ABC dari jurusan ... [sebutkan bidang studi Anda], saya menerima tawaran kerja dari PT. XYZ untuk bekerja pada divisi [sebutkan divisinya]. Setelah lima tahun bekerja di sana dengan tanggung jawab yang semakin besar untuk menangani berbagai proyek, saya direkrut PT. DEF untuk menangani divisi baru mereka dengan spesialisasi pada [sebutkan]. Sekarang saya berada di sini karena, mungkin seperti yang sudah Anda ketahui, mereka telah membatalkan komitmennya di wilayah ini danmenghentikan kegiatan tersebut.
    • After graduating from ABC University with .... [sebutkan jurusan bidang studi Anda] degree, I accepted a position with XYZ Company to work for their ... division [sebutkan divisinya]. After five years of increased responsibility on a variety of projects, I was recruited for DEF Company to be part of their new division specializing in ..... [sebutkan] Now I am here because, as you may know, they have reconsidered their commitment to this area and have shut down that activity.
    Teruslah berlatih sampai Anda nyaman dengan jawaban Anda yang hanya memakan waktu dua menit. Dalam interview, setelah Anda memberi jawaban tersebut, sebaiknya Anda diam sambil menunggu jawaban dari penanya.

      Mengapa Anda Sekarang Mencari Kerja?

      Why are you looking for a job?
      • Pekerjaan saya saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan harapan dan tujuan saya
      • My present job no longer matches my aspirations and goals.
      • Saya ingin mengubah arah karir saya, dan ingin memberikan kemampuan saya ke perusahaan yang [sebutkan satu atau dua karakter perusahaan yang Anda inginkan]
      • I am making a career change and wish to offer my services to a corporation that... [sebutkan satu atau dua karakter perusahaan yang Anda inginkan].
      • Saya sudah mengevaluasi kembali tujuan-tujuan saya, dan sekarang bermaksud memulai babak baru dalam karir saya.
      • I have reevaluated my goals and am starting a new phase in my career.